Di tempatku bekerja ini mungkin yang paling
berat yang pernah aku rasakan. Nasib
seorang bawahan yang harus punya pertanggung jawaban. Program ini membuat ku
belajar banyak tentang pola pikir masyarakat di sekitarku dan yang umumnya ada
di kecamatan tempat aku tinggal.
Kadangkala aku sering mengeluh dengan keadaan
ini, nasib pekerjaan yang tidak kunjung membaik di Kecamatan Haruyan Kabupaten
Hulu Sungai Tengah khusus Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan (PNPM-MPd) karena masalah simpan pinjam.
Program ini yang masuk di Kecamatan Haruyan
pada tahun 2007 (sebelum aku bergabung). Telah banyak membantu masyarakat di
desaku bahkan secara luas untuk kecamatan Haruyan ku yang tercinta. Tahun 2009
aku mulai ikut bergabung di Program ini, tentunya dari jabatan seorang
sekretaris kemudian sempat jadi bendahara lalu yang terakhir ini aku di percaya
untuk menjadi Ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Haruyan.
Jabatan ini memang penuh resiko dan tanggung
jawab, yha tentunya tidak perlu aku ceritakan mengapa aku ditunjuk jadi Ketua,
itu urusan intern yang membuat aku sangat sakit hati untuk mengingatnya.
Sebisa mungkin aku tidak mengeluh dengan
pekerjaan atau jabatan ini, tapi apalah daya, ku hanya sebagai manusia biasa,
berkeluh kesah itu sudah biasa tapi jangan sampai berlarut-larut, mungkin yang
kutulis disini cuma sekedar curhat belaka, yang tentunya akan menjadi
pembelajaran yang paling berharga. Teman satu kerjaku adalah Lina Muliati (Bendahara)
dan Syamsul Rahman (Sekretaris), dua orang ini sangat berperan penting dalam
menjalankan roda aktifitas dalam Unit Pengelola Kegiatan di Kecamatan Haruyan. Personil kami ini memang kurasa unik, sebab,
karena sering gonta ganti personil, aku saja mungkin sudah angkatan ke 4 yang
berganti-ganti jabatan. Tidak sama dengan di Kecamatan lain di Hulu Sungai
Tengah yang masih tetap dari angkatan pertama saat Program ini masuk di Hulu
Sungai Tengah, di Kecamatan haruyan untuk UPK-nya ini terbilang unik seperti
yang kusebut tadi, bahkan untuk konsultan atau disebut fasilitator (FK dan FT)
di Kecamatan Haruyan sering berganti-ganti, apa penyebabnya?
Bagaimana cara mengubah pola pikir masyarakat
di Kecamatan Haruyan bahwa program masyarakat ini telah banyak membantu
pembangunan di Desa mereka. Terkadang
kebanyakan masyarakat di Kecamatan Haruyan hanya bisa mengkritik segala kinerja
program bahkan kinerja kami sebagai UPK (unit pengelola kegiatan) yang dianggap
tidak becus, jadi….! Apa yang mereka inginkan? Apa kah UPK ini akan diganti
dengan orang-orang yang bisa dijadikan boneka2 mereka? Yang bisa dengan mudah
diatur dari dalam tanpa Petunjuk Teknis yang ada? Dan apakah program dari pemerintah ini akan
berakhir sama dengan program2 terdahulu yang dianggap masyarakat Cuma “DUIT
PEMERINTAH”.
Sebuah beban dan tanggung jawab telah aku pikul
sebagai Ketua UPK di Kecamatan Haruyan, aku sadar bahwa aku dipilih oleh
masyarakat dan untuk masyarakat, tetapi setidaknya meraka mencoba berfikir
terbuka dan jangan hanya bisa menyalahkan saja. Semakin tua sesorang semakin
punya pikiran “DUIT” yang ada, kita harusnya bisa memangun daerah kita ini
tanpa pamrih, PNPM-Mandiri Perdesaan telah mengajarkan kepada kita bahwa
program ini program Gotong Royong, Swadaya, Sosial dan Demi Kesejahteraan masyarakat
di Daerah Kecamatan Haruyan sendiri.
Apa pihak di atas yang menyelenggarakan progam
ini mendengar semua keluhanku? Aku rasa tidak, mereka pun tak sempat memikirkan
kami, kami UPK hanya orang daerah yang selalu dituntut untuk melayani
masyarakat bagaimanapun kondisinya. Ya..sangat menyedihkan UPK Kecamatan
Haruyan ini, tapi sebagai Ketua, aku harus member semangat kepada rekan
kerjaku, kita tidak boleh mengeluh, kita mencintai pekerjaan ini, kita cinta
masyarakat haruyan, dan demi Desa Haruyan kita siap melayani sesuai dengan
aturan yang berlaku.
Aku persembahkan tulisan ini buat semua UPK se
Indonesia, mungkin permasalah seperti ini sudah sejak lama dialami di daerah
lain, tapi aku coba untuk menjalaninya, karena “TAK ADA MASALAH YANG TAK TERSELESAIKAN”.
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar