Bila anda tak mencintai pekerjaan anda,
maka cintailah orang-orang yang
bekerja di sana. Rasakan kegembiraan dari
pertemanan itu. Dan,
pekerjaanpun menjadi menggembirakan.
Bila anda tak bisa mencintai rekan-rekan
kerja anda, maka cintailah
suasana dan gedung kerja anda. Ini
mendorong anda untuk bergairah
berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas
dengan lebih baik lagi.
Bila toh anda juga tak bisa melakukannya,
cintai setiap pengalaman pulang
pergi dari dan ke tempat kerja anda. Perjalanan
yang menyenangkan
menjadi tujuan tampak menyenangkan juga.
Namun, bila anda tak menemukan kesenangan
di sana, maka cintai apapun
yang bisa anda cintai dari kerja anda :
tanaman penghias meja, cicak di
atas dinding, atau gumpalan awan dari balik
jendela. Apa saja.
Bila anda tak menemukan yang bisa anda
cintai dari pekerjaan anda, maka
mengapa anda ada di situ? Tak ada alasan
bagi anda untuk tetap bertahan.
Cepat pergi dan carilah apa yang anda
cintai, lalu bekerjalah di sana. Hidup
hanya sekali. Tak ada yang lebih indah
selain melakukan dengan rasa cinta
yang tulus.
Itulah
yang aku rasakan saat ini, aku memang cinta dan sayang sama pekerjaanku saat
ini, aku juga cinta dan sayang sama orang-orang yang ada di dalam kantorku
(tidak termasuk yg ada dalam program dalam sekala luas).
Bermacam-macam
suara miring mampir ke telingaku, maklum hanya aku orang yang dianggap
berpengalaman dalam program (PNPM) ini karena paling lama dan bisa bertahan
menghadapi macam-macam suara kritis masyarakat haruyan.
Segala
macam-cacian makian dan sindiran mereka layangkan padaku, aku seperti di
interfensi oleh beberapa pihak, aku memang sadar diri...tau diri saja aku ini
bos..!!
Aku
memang sudah lama pengen mundur dari pekerjaan ini tapi beberapa rekan kerjaku
memintaku untuk tetap bertahan, aku seperti penjaga gawang buat mereka, seorang
yang bisa diandalkan untuk menghadapi serangan-serangan dari luar, dari luar
negeri dan luar angkasa..hehehe...emangnya aku pembasmi alien kayak di film MIB
(Man In Black).
Aku
merasa sudah gak tahan harus bekerja disini, gaji udah dikit tapi resiko gawean
yang berat abis, ampe terkuras otak dan pikiranku...seperti nguras bak mandi.
Kenapa juga aku harus bertahan dengan pekerjaan yang menyulitkan seperti ini,
banyak resiko dan bisa-bisa malah mencelakakan badan. Apakah harus badanku
binasa gara-gara pekerjaan ini?
Ikhlas
dan sabar terus aku kuatkan dalam diri meski beban pikiran terus saja
menghantui, oh..pekerjaanku...mengapa selalu berhubungan dengan menguras otak
seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar