Untung
saja aku tak jadi membeli duren busuk, bentuknya sudah kecil dan harganya juga
mahal, mungkin sih, bisa saja bibit duren itu emang gak bagus dari nenek
moyangnya, tapi si duren tetap saja laku, mungkin karena penampilan dan cara penyajiannya
sangat memikat para calon pembeli tapi si duren tetap laku.
Ya
begitulah, mungkin hal ini sangat bertentangan denganku, dengan kepribadian
yang kumiliki. Kalau aku bilang aku tak
pantas untuknya, hal itu seperti
menyebutkanku tidak sebagai human atau manusia, karena apa yang diciptakan
Allah itu pastilah pantas, pantas untuk hidup, pantas mendapat kasih sayang,
pantas mencintai dan dicintai tapi tak pantas untuk disakiti.
Memang
tak seharusnya aku bersedih karena putus cinta, tapi aku hanya manusia biasa
yang punya hati dan perasaan juga. Ku masih kesal dengan mantanku itu karena
telah mendustai aku dan juga keluargaku. Aku mungkin sampai saat ini masih
tidak bisa menerima kekecewaan yang ia lemparkan kehati aku, karena aku terlalu
sayang sama dia, terlalu meharapkan cintanya, aku pikir dia adalah makhluk
Tuhan yang kuanggap hampir sempurna karena tau hukum agama dan tau sopan santun
tapi nyatanya isi hati wanita itu tidak lebih baik dari se’onggok kotoran di
lubang WC ku.
Aku
pasrah, aku malu, serta keluargaku pun ikut merasakan apa yang telah dia
perbuat pada kami, perempuan pendusta itu telah mencoreng nama baik keluargaku,
dan sudah sepantasnya aku sebut dia DUREN BUSUK yang tak tau malu.
Alangkah
bodohnya lelaki yang memperistri dirinya, karena bibit dari keturunan wanita
itu bukanlah dari bibit yang baik.
Berlatar blakang dari keluarga yang broken home alias kacau, mulai dari
kakek buyutnya sampai dengan ibunya,
semua berakhir dengan PERCERAIAN, bagaimana aku nantinya? Apakah gen
dari keturunan tersebut bisa aku percaya dapat menjaga keutuhan rumah tangga?
Aku ragu karena sifat egois yang didapatnya dari ibunya, betapa tidak, kalau
saja ibunya tidak egois mungkin keluarganya tak akan hancur, dan membuat cerai
berai seperti ini, setahuku ibunya itu sudah beberapa kali kawin dan cerai,
kawin lagi dan cerai lagi. Dan mungkin sifat itu pasti akan turun ke anaknya,
yaitu wanita yang aku sebut2 dalam tulisanku ini.
Penampilan
nya seperti orang yang taat agama dan tau hukum islam tapi hatinya busuk, orang
yang tak tau di untung dan hanya bisa mempermalukan keluargaku saja. Aku
bersumpah bahwa dia pasti akan merasakan apa yang aku rasakan saat ini, dia dan
keluarganya kelak akan menanggung akibatnya. Ammiiinn..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar