Konsep diri
dan komunikasi memiliki keterkaitan yang erat. Konsep diri merujuk pada
pandangan individu tentang dirinya sendiri, baik dari segi fisik, psikologis,
maupun sosial. Sementara itu, komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dan
makna antara individu atau kelompok dalam berbagai bentuk interaksi.
Pada
dasarnya, konsep diri memengaruhi cara individu berkomunikasi dengan orang
lain. Sebagai contoh, individu yang memiliki konsep diri positif cenderung
lebih percaya diri dan mudah bergaul dengan orang lain. Sebaliknya, individu
yang memiliki konsep diri negatif cenderung merasa canggung dan kesulitan untuk
berkomunikasi dengan orang lain.
Beberapa
tokoh telah membahas tentang keterkaitan antara konsep diri dan komunikasi,
diantaranya adalah sebagai berikut:
- George Herbert Mead George
Herbert Mead adalah seorang sosiolog dan filsuf asal Amerika Serikat yang
memperkenalkan konsep "self". Menurut Mead, konsep diri
dipengaruhi oleh interaksi sosial yang terjadi dalam lingkungan individu.
Mead juga menyatakan bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang penting dalam
pembentukan konsep diri seseorang.
- Charles Horton Cooley Charles
Horton Cooley adalah seorang sosiolog asal Amerika Serikat yang
mengembangkan teori "looking-glass self". Menurut teori ini,
konsep diri individu dibentuk oleh persepsi orang lain tentang dirinya.
Dalam hal ini, interaksi sosial dan komunikasi dengan orang lain sangat
mempengaruhi konsep diri seseorang.
- Erving Goffman Erving Goffman
adalah seorang sosiolog asal Kanada yang memperkenalkan konsep
"dramaturgi sosial". Menurut Goffman, individu memainkan peran
dalam interaksi sosial seperti seorang aktor dalam pementasan teater.
Dalam hal ini, konsep diri individu dipengaruhi oleh bagaimana ia
memainkan perannya dalam interaksi sosial tersebut.
Sebagai
contoh dalam kehidupan sehari-hari, seseorang yang memiliki konsep diri yang
positif cenderung lebih mudah untuk menyampaikan pendapatnya secara jelas dan
tegas dalam sebuah diskusi atau presentasi di depan umum. Sementara itu,
individu yang memiliki konsep diri yang negatif cenderung lebih mudah gugup dan
takut untuk berbicara di depan umum.
Dalam
situasi interaksi sosial yang berbeda, konsep diri seseorang juga dapat
berubah. Sebagai contoh, ketika individu bergabung dalam kelompok atau
komunitas yang memiliki kepentingan yang sama, konsep dirinya dapat berubah dan
terbentuk dalam konteks kelompok atau komunitas tersebut. Dalam hal ini,
komunikasi antarindividu atau antarkelompok menjadi penting untuk membentuk
konsep diri individu dan kelompok tersebut secara bersama-sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar